Silaturahmi Akbar Masyarakat Anti Komunis dan Doa Bersama Untuk Para Syuhada Korban Keganasan PKI Tahun 1948 Di Monumen Soco.

Dalam rangka dalam rangka mendoakan para Syuhada korban keganasan PKI tahun 1948 yang ada di sumur Soco Desa Soco Kec. Bendo Kab. Magetan serta untuk memperingati hari kesaktian Pancasila. Pada hari Senin, 30 September 2019, Pukul 20.00 s d 22.40 WIB bertempat di Monumen Syuhada’ Tetengger Soco (Korban keganasan PKI th. 1948) Desa Soco Kec. Bendo Kab. Magetan telah dilaksanakan kegiatan Silahturahmi akbar masyarakat anti Komunis oleh seluruh elemen masyarakat dihadiri sekitar 500 orang.

Hadir dalam kegiatan, adalah Dr. Drs Suprawoto, SH. M.Si (Bupati Magetan), H. Sujatno, SE. MM (Ketua DPRD Magetan), AKBP. Muhammad Rifa’i (Kapolres Magetan), Mayor Inf Muji Wahono (Kasdim 0804 Magetan), Drs. Iswahyudi Yulianto, M.Si (Kepala Bakesbangpol Magetan), Dr. Muh. Choirul Anam M.Pd.I (Ketua YPI Cokrokertopati Takeran), KH. M. Zuhdi Tafsir (Pengasuh Ponpes Salifiyah Cokrokertopati Takeran), KH. Muhammad Hunaeni /Kyai Unen (Pimp Ponpes Handurusiyah Nglopang Parang), Drs. Tria Atmaji (Camat Bendo),AKP Endang Wahyuni, SH (Kapolsek Bendo), Kapt. Inf. Sarpan (Danramil 0804/13 Bendo), Sifaul Anam (Ketua Ormas OI Magetan), Bpk Suyanto (Kades Soco beserta perangkat), Sdr. Imam Yudianto (Ketua GUIB Magetan), Toga, tomas dan Kec. Bendo, Perwakilan dari Perguruan pencak silat se Kec. Bendo., Santriwan/santriwati Ponpes Salifiyah Cokrokertopati Takeran, Masyarakat Ds. Soco dan sekitarnya,  Ormas OI, Sintek Sajail, Condromowo, persatuan wong Magetan, Jamiiah NU, Front Anti Komunis Magetan.

Dalam sambutannya Bupati Magetan menyampaikan, Pendiri bangsa indonesia sudah menyadari bahwa Indonesia merupakan negara majemuk dan sudah takdir Tuhan karena banyaknya keanekaragaman sehingga tidak cocok menganut faham komunis. Maka dengan adanya keanekaragaman itu Indonesia menganut ideologi Pancasila yang dituangkan dalam Bhineka Tunggal Eka dan itu sudah konsep oleh Bung Karno beserta tokoh Indonesia. Untuk itu mari kita jaga keanekaragaman itu, Pancasila harus tetap tegak berdiri dan NKRI tetap harga mati, Pancasila sebagai dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan bahagia.

Dalam Kegiatan tersebut juga dilaksanakan beberapa acara yaitu  Doa dan tahlil bersama dipimpin oleh Kyai KH. M. Zuhdi Tafsir (Pengasuh Ponpes Salifiyah Cokrokertopati), Pernyataan sikap anti Komunis oleh Forkompimda Magetan, Refleksi dan apel masyarakat anti komunis, Pembacaan Ikrar anti komunis. Kemudian dilanjutkan dengan nonton bersama film G30S/PKI selama kegiatan berjalan dengan lancar dan aman.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *